Jumat, 17 Oktober 2008

Introduction to SAP

SAP was founded in 1972 in Walldorf, Germany. It stands for Systems,
Applications and Products in Data Processing. Over the years, it has
grown and evolved to become the world premier provider of
client/server business solutions for which it is so well known today.
The SAP R/3 enterprise application suite for open client/server
systems has established a new standards for providing business
information management solutions.

SAP product are consider excellent but not perfect. The main problems
with software product is that it can never be perfect.

The main advantage of using SAP as your company ERP system is that SAP
have a very high level of integration among its individual
applications which guarantee consistency of data throughout the system
and the company itself.

In a standard SAP project system, it is divided into three
environments, Development, Quality Assurance and Production.

The development system is where most of the implementation work takes
place. The quality assurance system is where all the final testing is
conducted before moving the transports to the production environment.
The production system is where all the daily business activities
occur. It is also the client that all the end users use to perform
their daily job functions.

To all company, the production system should only contains transport
that have passed all the tests.

SAP is a table drive customization software. It allows businesses to
make rapid changes in their business requirements with a common set of
programs. User-exits are provided for business to add in additional
source code. Tools such as screen variants are provided to let you set
fields attributes whether to hide, display and make them mandatory
fields.

This is what makes ERP system and SAP in particular so flexible. The
table driven customization are driving the program functionality
instead of those old fashioned hard-coded programs. Therefore, new and
changed business requirements can be quickly implemented and tested in
the system.

Many other business application software have seen this table driven
customization advantage and are now changing their application
software based on this table customizing concept.

In order to minimized your upgrading costs, the standard programs and
tables should not be changed as far as possible. The main purpose of
using a standard business application software like SAP is to reduced
the amount of time and money spend on developing and testing all the
programs. Therefore, most companies will try to utilized the available
tools provided by SAP.

What is Client? What is the difference between Customization and
Configuration?

The difference between cutomizing and configuration is:
- CONFIGURATION: we will configure the system to meet the needs of
your business by using the existing data.
- CUSTOMIZING: we will customise or adapt the system to your business
requirements, which is the process of mapping SAP to your business
process.
- CLIENT: A client is a unique one in organizational structure, can
have one or more company codes. Each company code is its own legal
entity in finance.

Configuration vs. Customization
When considering enterprise software of any type, it is important to
understand the difference between configuration and customization.The
crux of the difference is complexity. Configuration uses the inherent
flexibility of the enterprise software to add fields, change field
names,modify drop-down lists, or add buttons. Configurations are made
using powerful built-in tool sets. Customization involves code changes
to create functionality that is not available through configuration.
Customization can be costly and can complicate future upgrades to the
software because the code changes may not easily migrate to the new
version.Wherever possible, governments should avoid customization by
using configuration to meet their goals.Governments also should
understand their vendor's particular terminology with regard to this
issue since words like "modifications" or "extensions" often mean
different things to different vendors.

What is SAP R3?
We know that SAP R/3 is software, it particular it is client-server
software. This means that the groups/layers
that make up a R/3 System are designed to run simultaneously across
several separate computer systems.

When you install Microsoft Excel on your PC, each component of Excel
(printing components, graphing components, word processing components,
and etc.) is stored, managed, and processed via the hardware of your
PC. When a company installs SAP's software each component (or "layer"
in R/3's case) is stored, managed, and processed via the hardware of
separate and specialized computer systems. Each of the various layers
is capable of calling upon the specialty of any of the other installed
layers in order to complete a given task.

Those components/layers that are requesting services are called
"clients", those components/layers that are providing services are
called "servers". Thus the term - "client/server".

What is meant by SAP ECC?

SAP is an ERP (Enterprise Resource Planning) module, ECC is the
version of SAP, like 4.6, 4.6c and 4.7 in that series new version is
ECC-6. Its known as Enterprise core component.

Belajar SAP R/3 dari mana?

SAP atau SAP R/3 adalah aplikasi ERP terbesar di dunia dan begitu juga di Indonesia. SAP faktanya memegang lebih dari 80% ERP application di Indonesia.

SAP dipakai dimana saja?
SAP dipakai hampir disemua lini industri, walaupun awalnya dirancang untuk manufacturing industri. Sehingga tahun 90-an awal Astra Intl, Toyota, Indofood termasuk perusahaan perusahaan pionir untuk implementasi SAP di Indonesia. Meskipun demikian Banking dengan Core Banking-nya, atau Telco dengan Billing Systemnya, tetap bisa menggunakan SAP ini karena system modularnya yang bisa dipakai.

Apa saja isi SAP itu?
Sebagai sebuah aplikasi ERP, SAP termasuk sangat lengkap. Dulu programmer - programmer kita umumnya hanya membuat satu modul saja, misalkan Sistem Informasi penggajian, SI. Keuangan, SI. Perencanaan. Tapi SAP menggabungkan semuanya dari ujung-ujung. Yang artinya, detik ini warehouse department di Sidoarjo mengeluarkan barang (good issue), manajer accounting di headoffice di Cakung Jakarta sudah bisa melihat movement barangnya.

Modul apa saja yang dimiliki SAP?
SAP pada dasarnya menyediakan semua solusi untuk semua fungsi dalam perusahaan, dalam industri manapun. Tapi pada umumnya modul SAP yang sering dipakai adalah:

* FICO (Financial Controlling)
* SD (Sales & Distribution)
* MMPP (Material Management, Production Planning)
* HR (Human Resources)

Dimana saya bisa mulai?
Kita bisa belajar di SAP partner seperti Asaba, Perdana dkk dengan charge $5000/modul, untuk pelatihan kurang dari seminggu. Mahal sekali? ya memang mahal sekali beberapa trainingnya malah harus di luar Indonesia.

Dibandingkan software lain pun, training SAP memang termasuk paling mahal. Training Oracle di Oracle University berkisar $1000, SQL Server di Iverson berkisar $1000.

Cara paling gampang bagaimana?
Masuk di perusahaan yang menggunakan SAP, jadi implementor SAP, auditor SAP atau apapun yang berhubungan dengan SAP. Baru kita bisa belajar dengan mudah. Coba tanyakan veteran SAP yang ada sekarang? kenapa mereka bisa belajar SAP? menjadi pakar SAP? pastinya karena mereka ada pada saat implementasi SAP.

Astra adalah contoh paling mudah, veteran implementor SAP di Astra sekarang tersebar dimana-mana. Mereka dianggap implementor yang paling berpengalaman dengan SAP. Mudah, karena mereka mengalami periode implementasi yang kompleks itu.

Dibidang apa saja saya bisa berkarir dengan SAP?
SAP secara umum terdiri dari 3 fungsi:
1. Functional, ini berhubungan dengan fungsi si ERP, biasanya orang dengan latar belakang keuangan (untuk modul FICO), orang berlatar belakarng HRD (untuk modul HR), ataupun orang teknik (untuk modul PP, PM) atau bahkan orang diluar bidang ilmu terkait bisa menjadi functional.

Functional berhubungan dengan design business process dari si ERP. Persoalan design ini penting, karena proses pembelian barang pada pabrik Mobil dengan
pabrik Motor tentunya memiliki flow yang berbeda.

2. ABAPer, dengan nama lain programmer, ini pastinya diisi oleh orang-orang berlatar belakang programming. ABAPER bertugas membuat report / customi akan sistem SAP. ABAP merupakan bahasa pemrograman sendiri yang dibuat oleh SAP.

3. Basis, Basis mudahnya adalah system administrator. Basis ini lah yang membuat user, membuat roles & profiles, mengatur security parameter, mengatur scheduling, set up system dan pekerjaan admin lainnya.

Adakah pelajaran SAP dikampus?
Ada, beberapa kampus sudah memasukkan mata pelajaran SAP ini di kuliahnya, mulai dari FEUI, FEUII, Unpad (CMIIW)

Apa hubungan SAP dan Jerman?
Pendiri SAP adalah orang-orang dari IBM Jerman, akibatnya aplikasi ini banyak menggunakan istilah Jerman seperti penamaan field, function dan istilah lainnya. SAP sendiri membawa karakter Jerman yang kaku dan robust (kuat) dalam hal design functional. Banyak orang yang mengeluhkan SAP tidak user friendly.

Siapa saja kompetitor SAP?
Oracle Finance adalah salah satu kompetitor terdekat dari SAP.

Apa itu ABAP4 ?

ABAP adalah salah satu bahasa pemrograman generasi keempat (4GL) pertama kali dikembangkan pada tahun 1980an. Pada awalnya diperuntukan sebagai bahasa untuk laporan (Report language) khusus untuk SAP R/2 (Sistem SAP yang jalan di komputer mainframe) yang merupakan platform yang memungkin perusahaan besar mengembangkan aplikasi bisnis untuk logistik dan keuangan.

ABAP sebelumnya diambil dari singkatan dalam bahasa Jerman Allgemeiner Berichts aufbereitungs prozessor yang dalam bahasa Inggris berarti generic report preparation processor, yang kemudian berubah namanya menjadi Advanced Business Application Programming.

ABAP adalah bahasa pemrograman pertama yang memasukkan konsep Logical database (LDBs), yang memberikan abstraksi tingkat tinggi dari database tingkat dasar (dikenal pada manajemen sistem database). Pada awalnya ABAP diperuntukan bagi pengguna biasa (end-user) sehingga dapat memanipulasi datanya sendiri, akan tetapi bahasa pemrograman generasi keemapat ini (4GL) sangat kompleks untuk pengguna biasa, sehingga kemampuan programman yang cukup masih diperlukan untuk membuat program ABAP.

ABAP saat ini digunakan sebagai dasar pembuatan aplikasi client-server SAP R/3. SAP pertama kali meluncurkan produk R3 tahun 1992.
Perkembangan teknologi computer client-server yang terus melaju dengan pesat sepanjang tahun 1990an, banyak sekali aplikasi SAP dikembangkan menggunakan bahasa ABAP, hingga tahun 2001 saja hampir semua fungsi-funsi dasar system SAP R/3 ditulis dalam bahasa ABAP.
Tahun 1999 SAP meluncurkan Object Oriented Extention atau perluasan bahasa Object Oriented untuk ABAP yang dinamakan ABAP Objects yang dikeluarkan bersamaan dengan SAP R/3 Release 4.5.

Platform pengembangan terkini yang dikenalkan SAP saat ini adalah NetWeaver yang mendukung ABAP dan Java.

Berdasarkan pengalaman penulis sebagai konsultan SAP, bahasa pemrograman ABAP ini akan tetap bertahan dan terus dikembangkan oleh SAP, bahkan ada kecenderungan SAP akan memasukkan fitur-fitur yang dimiliki bahasa Java kedalam ABAP, dengan menguasai bahasa pemrograman ABAP yang merupakan salah satu kunci mengenal sistem SAP dan tentu saja akan menambah manfaat yang besar khususnya di dunia pasaran kerja khususnya SAP yang saat ini masih memerlukan pakar teknologi informasi yang menguasai ABAP.

COMPIERE ERP & CRM

i. Apa Itu COMPIERE ERP & CRM

Compiere adalah sebuah software ERP (singkatan dari
Enterprise Resource Planning), dan merupakan sebuah
software ERP berbasis open source yang paling popular
saat ini. Sudah lebih dari 800.000 kali (s/d th2006) di download
dari website http://www.sourceforge.net , Compiere
yang di bangun dengan menggunakan Java J2EE dapat di
jalankan di berbagai platform seperti Windows, Linux,
Unix, dll.

ii. Mengapa Compiere Berbeda?

Ada beberapa hal yang membuat Compiere berbeda dengan
sistem ERP yang lain, dimana Compiere memiliki
beberapa kelebihan sehingga Compiere menjadi salah
satu pilihan terbaik dalam memilih sistem ERP.
Kelebihan kelebihan tersebut diantaranya adalah :

Implementasi Cepat, Dengan asumsi tanpa memerlukan
proses pengambilan keputusan yang panjang, yang
umumnya terjadi karena masalah perhitungan biaya dan
investasi (serta kerugiannya apabila sistem ternyata
gagal). Dengan Compiere resiko kerugian sangat kecil,
misalnya apabila anda menghentikan proyek implementasi
karena suatu alasan. Disamping itu Compiere tidak
mengenal kata gagal, karena apabila sistem yang ada
pada Compiere tidak dapat memenuhi kebutuhan
perusahaan anda secara maksimal, anda masih dapat
mengembangkannya sendiri dari source code yang
tersedia.

Benar benar Terintegras, artinya semua data (ERP, CRM
dan Akunting) di picu dari transaksi yang sama. Tidak
diperlukan migrasi, penggabungan atau trasformasi
data. User yang memasukkan data tidak perlu takut
tentang informasi yang perlu di masukkan untuk CRM,
karena informasi informasi tersebut secara otomatis
akan terintegrasi.

Aman dari Kegagalan, orang umumnya akan berusaha aman
dari kesalahan. Akan tetapi sebenarnya tidak ada
lingkungan yang benar benar aman, mengingat banyaknya
variable keamanan. Sehingga anda pasti yakin akan
adanya bug dan masalah. Sehingga, idenya adalah
membangun system dimana anda dapat berbuat salah
secara aman, dimana anda dapat memperbaiki kesalahan,
mengulangi dari awal dan anda dapat mengatasi situasi
tersebut.

Rich and Reach – Rich (kaya) mengacu pada system
Clien/Server interface yang memiliki semua fitur yang
diperlukan. Reach (terjangkau) mengacu kepada web
interface dimana dapat diakses tanpa harus memerlukan
program khusus dari sisi klien.

Global Market, cukup mudah membangun multi fungsi di
Compiere dimana mengijinkan anda untuk berbuat di
pasar global dengan bahasa yang berbeda, mata uang,
dan metode akuntansi.

Smart User Interface, hampir semua tampilan windows
dikembangkan pada aturan dasar, berdasarkan andas. Hal
ini mengijinkan untuk akses yang sangat personal dan
memberikan user apa yang diperlukan. Dalam hal
tersebut, Compiere benar benar memperhitungkan fakta
bahwa beda orang akan memiliki kebutuhan yang berbeda
pula. Penggerak Perbendaharaan data memungkinkan
setup berbasis per-user. Semua windows dapat di
kustomisasi dan dikurangi terhadap field2 dimana user
sesungguhnya memerlukannya dimana hal ini memberikan
flexibiltas lebih baik dari aplikasi lain.

iii. Target Pasar Compiere

Compiere dirancang untuk industri yang bergerak
dibidang jasa, distribusi dan retail. Terdapat fungsi
dasar dari Managemen material serta termasuk juga
Manufacturing Planning meskipun dalam skala terbatas.
Tidak ada fungsi manufaktur seperti Shopfloor kontrol
dan Full MRP.
Compiere adalah untuk perusahaan kecil dan menengah
(SME), seperti halnya perusahaan tunggal, untuk
rangkaian distribusi, outlet dari sebuah manufaktur,
franchises dll.

Modul Enterprise Resource Planning (ERP)

Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang secara de facto adalah aplikasi
yang dapat mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungan
dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan, seperti dana, manusia,
mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas.

Sistem ERP dibagi atas beberapa sub-sistem yaitu sistem Financial, sistem
Distribusi, sistem Manufaktur, sistem Maintenance dan sistem Human Resource.

Untuk mengetahui bagaimana sistem ERP dapat membantu sistem operasi bisnis
kita, mari kita perhatikan suatu kasus kecil seperti di bawah ini:

Katakanlah kita menerima order untuk 100 unit Produk A. Sistem ERP akan
membantu kita menghitung berapa yang dapat diproduksi berdasarkan segala
keterbatasan sumber daya yang ada pada kita saat ini. Apabila sumber daya
tersebut tidak mencukupi, sistem ERP dapat menghitung berapa lagi sumberdaya
yang diperlukan, sekaligus membantu kita dalam proses pengadaannya. Ketika
hendak mendistribusikan hasil produksi, sistem ERP juga dapat menentukan
cara pemuatan dan pengangkutan yang optimal kepada tujuan yang ditentukan
pelanggan. Dalam proses ini, tentunya segala aspek yang berhubungan dengan
keuangan akan tercatat dalam sistem ERP tersebut termasuk menghitung berapa
biaya produksi dari 100 unit tersebut.

Dapat kita lihat bahwa data atau transaksi yang dicatat pada satu
fungsi/bagian sering digunakan oleh fungsi/bagian yang lain. Misalnya daftar
produk bisa dipakai oleh bagian pembelian, bagian perbekalan, bagian
produksi, bagian gudang, bagian pengangkutan, bagian keuangan dan
sebagainya. Oleh karena itu, unsur 'integrasi' itu sangat penting dan
merupakan tantangan besar bagi vendor vendor sistem ERP.

Pada prinsipnya, dengan sistem ERP sebuah industri dapat dijalankan secara
optimal dan dapat mengurangi biaya-biaya operasional yang tidak efisien
seperti biaya inventory (slow moving part, dll.), biaya kerugian akibat
'machine fault' dll. Dinegara-negara maju yang sudah didukung oleh
infrastruktur yang memadaipun, mereka sudah dapat menerapkan konsep JIT
(Just-In-Time). Di sini, segala sumberdaya untuk produksi benar-benar
disediakan hanya pada saat diperlukan (fast moving).
Termasuk juga penyedian suku cadang untuk maintenance, jadwal perbaikan
(service) untuk mencegah terjadinya machine fault, inventory, dsb.

Bagi industri yang memerlukan efisiensi dan komputerisasi dari segi
penjualan, maka ada tambahan bagi konsep ERP yang bernama Sales Force
Automation (SFA). Sistem ini merupakan suatu bagian
penting dari suatu rantai pengadaan (Supply Chain) ERP. Pada dasarnya, Sales
yang dilengkapi dengan SFA dapat bekerja lebih efisien karena semua
informasi mengenai suatu pelanggan atau
produk yang dipasarkan ada di databasenya.

Khusus untuk industri yang bersifat assemble-to-order atau make-to-order
seperti industri pesawat, perkapalan, automobil, truk dan industri berat
lainnya, sistem ERP dapat juga dilengkapi dengan Sales Configuration System
(SCS). Dengan SCS, Sales dapat memberikan penawaran serta proposal yang
dilengkapi dengan gambar, spesifikasi, harga berdasarkan keinginan/pesanan
pelanggan. Misalnya saja seorang calon pelanggan menelpon untuk mendapatkan
tawaran sebuah mobil dengan berbagai kombinasi yang mencakup warna biru,
roda racing, mesin V6 dengan spoiler sport dan lain-lain. Dengan SCS, Sales
dapat menberikan harga mobil dengan kombinasi tersebut pada saat itu juga.

Sistem ERP dirancang berdasarkan proses bisnis yang dianggap 'best practice'
proses umum yang paling layak di tiru. Misalnya, bagaimana proses umum
yang sebenarnya berlaku untuk pembelian (purchasing), penyusunan stok di
gudang dan sebagainya.

Untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari sistem ERP, maka
industri kita juga haurs mengikuti 'best practice process' (proses umum
terbaik) yang berlaku. Disini banyak timbul masalah dan tantangan bagi
industri kita di Indonesia. Tantangannya misalnya, bagaimana merubah proses
kerja kita menjadi sesuai dengan proses kerja yang dihendaki oleh sistem
ERP, atau, merubah sistem ERP untuk menyesuaikan proses kerja kita.

Proses penyesuaian itu sering disebut sebagai proses Implementasi. Jika
dalam kegiatan implementasi diperlukan perubahan proses kerja yang cukup
mendasar, maka perusahaan ini harus melakukan Business Process Reengineering
(BPR) yang dapat memakan waktu berbulan bulan.

Sebagai kesimpulan, sistem ERP adalah paket software yang sangat dibutuhkan
untuk mengelola sebuah industri secara efisien dan produktif. Secara de
facto, sistem ERP harus menyentuh segala aspek sumber daya perusahaan yaitu
dana, manusia, waktu, material dan kapasitas. Untuk lebih meningkatkan kemapuan
Sistem ERP perlu ditambah modul CRM, SRM, PLM dan juga Project Management.
Karena sistem ERP dirancang dengan suatu proses kerja 'best practice',
maka hal ini merupakan tantangan implementor ERP untuk melakukan implementasi
sistem ERP di suatu perusahaan.

Modul-modul Enterprise Resource Planning (ERP) Systems :

1. Item Master Management (IMM)
2. Bill Of Material (BOM)
3. Demand Management (DM)
4. Sales and Order Management (SOM)
5. Master Production Scheduling (MPS)
6. Material Requirements Planning (MRP)
7. Capacity Requirement Planning
8. Inventory Mangement (INV)
9. Shop Floor Control (SFC)
10. Purchasing Management (PUR)
11. General Ledger (GL)
12. Account Payable (AP)
13. Account Receivable (AR)
14. Cost Control (CO)
15. Financial Reporting (FIR)

Peran Teknologi Informasi Untuk Negara Berkembang

Peran Teknologi Informasi Untuk Negara Berkembang

1. Perubahan peranan teknologi informasi didalam organisasi merupakan sebuah
transisi dari era industrialisasi ke era informasi dan jasa. Perubahan
permintaan akan produk dan jasa berubah pada era ini jelas memberikan
pengaruh bagaimana cara mengorganisasikan organisasi atau perusahaan dan
bagaimana cara untuk menjadikan organisasi kompetitif.

2. Pada era setelah industrialisasi teknologi informasi (TI) dan
pemanfaatannya secara efektif akan membuat pengembangan dan penelitian hanya
membutuhkan waktu yang singkat sehingga mengakibatkan daur hidup produk
lebih singkat. Hal yang sama juga terjadi pada advertensi dan distribusi
akan menyebabkan pesaing menguasai pasar dengan lebih cepat dibandingkan
sebelumnya. Keterbatasan geografi, jarak dapat diminimalkan dengan adanya
perbaikan teknologi komunikasi dan transportasi. Pada umumnya individual
even akan lebih sering terjadi dan lebih pendek dalam durasinya yang
menstimulir tempo yang tinggi pada lingkungan.

Peran Teknologi Informasi Untuk Negara Berkembang


1. Perubahan peranan teknologi informasi didalam organisasi merupakan sebuah
transisi dari era industrialisasi ke era informasi dan jasa. Perubahan
permintaan akan produk dan jasa berubah pada era ini jelas memberikan
pengaruh bagaimana cara mengorganisasikan organisasi atau perusahaan dan
bagaimana cara untuk menjadikan organisasi kompetitif.

2. Pada era setelah industrialisasi teknologi informasi (TI) dan
pemanfaatannya secara efektif akan membuat pengembangan dan penelitian hanya
membutuhkan waktu yang singkat sehingga mengakibatkan daur hidup produk
lebih singkat. Hal yang sama juga terjadi pada advertensi dan distribusi
akan menyebabkan pesaing menguasai pasar dengan lebih cepat dibandingkan
sebelumnya. Keterbatasan geografi, jarak dapat diminimalkan dengan adanya
perbaikan teknologi komunikasi dan transportasi. Pada umumnya individual
even akan lebih sering terjadi dan lebih pendek dalam durasinya yang
menstimulir tempo yang tinggi pada lingkungan.

3. Dalam prediksi teknologi baru dapat mengubah dan menambah power dari
individu. Entreprenuer dapat mulai sebuah bisnis tanpa modal awal. Juga
teknologi telekomunikasi yang memungkinkan orang untuk berpindah tempat
kerja dari kantor ke cara kontrak kerja untuk lebih mendapatkan penghasilan
yang lebih baik. Sebagai konsekuensi human action akan membentuk suatu
network gabungan dari beberapa sistem atau 'metabusiness'. Akibat dari
globalisasi membuat perusahaan memperluas usahanya dan akan mengakibatkan
meningkatnya jangkauan dan range dari sistem, akibatnya lingkungan usaha
secara signifikan menjadi lebih kompleks.

4. Kebutuhan akan perubahan dalam lingkungan yang kompleks mengakibatkan
kompleksitas pengambilan keputusan untuk berubah dalam suatu organisasi.
Sering organisasi yang merespon lingkungan yang kompleks tersebut akan
menambah kompleksitas dari organisasi itu sendiri. Lapisan manajemen,
prosedur dan kontrol bertambah, menjadi pemicu dari organisasi yang simpel
strukturnya menjadi yang lebih kompleks membutuhkan peningkatan dari
koordinasi dan mekanisme kontrol. Banyak organisasi besar saat ini seperti
organisasi publik dan swasta tumbuh menjadi lebih besar dan lebih besar
lagi, mereka menjadi kurang fleksibel dan responsif. Hal ini mengakibatkan
meningkatnya birokrasi adalah situasi yang buruk untuk menyesuaikan dengan
dinamisasi dari globalisasi, menurunnya keuntungan, meningkatnya kompetisi
dan hal lainnya yang mengganggu stabilisasi status quo. Dampak dari
kebutuhan untuk bereaksi dalam situasi tersebut, adalah perubahan yang
radikal dalam teknologi dan proses organisasi atau di marketnya.
Bagaimanapun sulit menyesuaikan keadaan tersebut dan pengambilan keputusan
untuk brubah adalah sulit .

5. Peranan teknologi informasi) untuk memperbaiki pelaksanaan organisasi di
negara-negara berkembang, mempunyai potensi yang sangat baik. TI mampu
membawa kepada peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja yang lebih
besar, serta penigkatan terhadap kuantitas dan kualitas hasil kerja organisasi.

6. Didalam konteks ini, adalah penting untuk melihat fokus utama TI sebagai
usaha untuk mengurangi (pada tahap paling minimum) rantai proses kerja.
Melalui penghapusan secara besar-besaran beberapa tahap rantai kerja yang
tidak memberikan nilai tambah dan ini akan mengurangi delay diantara tahap
proses kerja. TI membantu dalam hal ini karena ia mampu merealisasikan
aspek-aspek logico-rational didalam praktek kerja yang sesungguhnya. Melihat
pada fokus meminimumkan pada hal ini atas usaha mengurangi pemborosan
didalam sistem kerja dengan membawa kondisi informasi, keputusan dan kerja
tanpa mengambil keseluruhan dari pelaksanaan suatu organisai bukan suatu hal
yang mudah.

7. Dengan mengambil contoh, peningkatan biaya operasi akibat kehilangan
waktu dan tenaga serta pelayanan kepada masyarakat yang kurang baik dalam
sistem kerja organisasi seperti Perum Kereta Api, Jasa Bank, Bis Umum, Jasa
Asuransi, Departemen-departemen pemerintah. Jika proses perbaikan dan
perawatan kendaraan dan peralatan pada Perum KA serta bengkel-benkel Bus
umum, tidak dilakukan perbaikan segera, akibatnya terlihat pada penjadwalan
yang sering berubah-ubah, tingginya keperluan terhadap perkakas dan tenaga
mekanik, serta ketidak nyamanan kepada pengguna. Hal ini kerap berlaku
disebabkan kekurangan tenaga-tenaga yang berpengalaman dan prosedur kerja
yang sudah usang. Keadaan yang sama juga berlaku pada proses permohonan
pinjaman di bank, memproses polis dan penyelesaian tuntutan pada jasa
asuransi dan bidang lainnya memerlukan waktu penangan yang lama.

8. Keadaan yang sama di dalam sistem birokrasi pemerintah yang lebih besar
termasuk departemen-departemen yang terlibat dengan indutri, keuangan,
energi, transportasi, pembangunan didaerah rural dan sebagainya, pada level
propinsi maupun pada pemerintahan pusat, mengalami kelambatan dalam
mengambil keputusan akibat ketidak spakatan didalam membuat keputusan yang
berkenaan dengan kebijakan-kebijakan penting, proyek-proyek dan
program-program merupakan hal yang biasa terjadi. Hal itu terjadi karena
penangguhan-penangguhan yang terjadi pada beberapa level dimulai dari draft
proposal ke mereka yang berkepentingan untuk membaca, mengkaji dan menilai
kemudian diteruskan melalui beberapa hirarki dalam sebuah organisasi. Dan
pada setiap tingkat dokumen tersebut perlu menunggu untuk beberapa waktu
yang dapat mencapai masa berhari-hari sampai berminggu-minggu. Hal ini akan
mengakibatkan pada biaya proyek yang tinggi dan juga menghambat kelancaran
suatu proyek. Akibat-akibat lainnya tidak tercapainya rencana dan jadwal
yang telah ditetapkan. Hal tersebut akan membuat imej jelek terhapad
pemrintah dan administrasi. Bagaimanapun, situasi tersebut dapat diatasi
dengan bantuan Image Technology dan work flow sofware.

9. Image Technology adalah suatu cara dimana dokumen-dokumen kertas kerja
yang diperlukan dapat didistribusikan secara elektronik melalui scanner dan
akan muncul secara elektronik pada monitor komputer para pekerja ditempat
kerja masing-masing. Sebagai ganti penggunaan catatan tambahan pada kertas,
pesan elektronik dapat melampirkan dokumen melalui proses tersendiri. Dari
pada menggunakan lembar-lembar kertas yang menumpuk, dokumen-dokumen yang
penting dapat dengan lampirannya dapat disimpan secara digital. Dengan
Image Technology, kita mendapatkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut;
penghapusan penggunaan kertas, akses dokumen yang lebih beragam, pencarian
dan pengumpulan dokumen dengan segera, penghilangan proses fotokopi,
kemudahan untuk mendapatkan informasi, pada bahasa yang mudah "file room at
one's finger tips', mengurangi aspek-aspek penyetoran, penyimpanan dan
mencari serta mendapatkan fakta secara mudah.

10. Work flow software, dapat mengendalikan dan mengarahkan terus kepada
perjalanan dokumen dari satu bagian-kebagian yang lain menurut prosedur
operasi yang telah ditetapkan. Hal tersebut mengingatkan pihak-pihak
tertentu dan dalam waktu yang sama diberikan peringatan kepada pihak lain
yang berkaitan dengan operasi tersebut seperti mengenai waktu untuk melihat
kembali operasi tersebut dan memasukkan komentar-komentar untuk penilaian
atas operasi berikutnya yang berkaitan dengan operasi tersebut.
Dokumen-dokumen itu secara elektronik didistribusikan kebeberapa
tempat/pusat dengan segera untuk proses persetujuan. Proses untuk membuat
keputusan bukan saja akan bertambah efisien dan cepat juga bertambah
transparant. Pekerjaan yang tertunda juga mampu dilanjutkan dan diselesaikan
dengan mudah.

11. Penciptaan atas suatu kemudahan mengakses "satu sumber informasi" yang
sama dalam konteks persetujuan "joint venture" antara perusahaan di dalam
dan di luar negeri adalah suatu pekerjaan yang dapat memanfaatkan keuntungan
dengan mengaplikasikan TI. Kemudahan seperti itu sangat penting untuk
mengembangkan keselarasan bidang industri di sebuah negara dalam melakukan
tawar-menawar mengenai aspek tempat, aspek infrastruktur, waktu pelaksanaan
proyek dan penilaian akan dampak atas lingkungan. Perhatian seperti itu akan
mengakibatkan ketersediaan data dan informasi yang relevan. Di dalam konteks
ini kemudahan untuk memdapatkan satu sumber informasi menuntut dukungan dari
data base, expert system dan penyediaan arsitektur client server.

12. Penelitian yang sama juga dapat diaplikasikan atas terciptanya satu
sumber informasi untuk para petani yang akan membantu mendapatkan
pengetahuan mengenai hal-hal teknologi pertanian, pinjaman untuk modal,
informasi dari pemerintah, dan input-input produksi. Sistem seperti itu
bagaimanapun dapat dibuat jika didukung oleh jaringan komputer yang lebih
luas (WAN) pada tingkat daerah atau wilayah. Ketidakadaan dukungan dari
Teknologi Informasi ini akan menjadikan suatu sumber informasi tidak dapat
berfungsi dan tidak akan mampu merealisasikan tujuan yang dikehendaki
semula. Keefektifan bagaimanapun amat bergantung kepada rancangan yang
sesuai untuk berbagai peranan, peraturan dan prosedur-prosedur. Penggunaan
BPR secara lengkap sangat diperlukan oleh industri besar di Indonesia.
Dengan perekonomian Indonesia yang sudah berkembang secara global,
pertumbuhan dan perkembangan organisasi-organisasi industri di Indonesia
bergantung kepada kemampuan mereka untuk bersaing secara nyata di dalam
negeri dan pasaran di luar negeri, berdasarkan keunggulan biaya dan
kualitas. TI adalah sangat diperlukan dalam hal ini. Tanpa TI
organisasi-organisasi ini akan gagal untuk mendapatkan margin keuntungan
yang diperlukan untuk persaingan. Organisasi-organisasi terutama dunia
industri di Indonesia perlu belajar, melihat dengan lebih dalam dan
mempraktekan TI, termasuk pendekatan sistem, suatu pemikiran yang dapat
difungsikan untuk bermacam masalah, visi yang lebih jauh lagi adalah berani
mengatakan perubahan dan perancangan ulang, hal-hal yang dijadikan
benchmarking (rujukan), dan reengineering proses-proses kerja.

13. Di negara berkembang kemungkinan untuk mendapatkan apa yang diinginkan
melalui peran TI adalah sangat besar. Sebagai informasi bahwa ada 20 %
hingga 40 % pekerjaan yang tidak produktif di organisasi-organisasi atau
perusahan-perusahaan disuatu negara berkembang

Modul Functional SAP R/3

Modul dan aplikasi yang terdapat dalam suatu software
SAP R/3 tergantung kepada versinya. SAP secara terus
menerus melakukan upgrade terhadap software R/3 agar
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan jaman. Secara
keseluruhan, SAP R/3 versi 4.6C terbagi menjadi tiga
functional area:

§ Financial
§ Logistics
§ Human Resources

Sementara masing-masing functional area terdiri dari
berbagai macam modul pendukung. Selengkapnya modul
yang terdapat pada SAP R/3 versi 4.6C sebagai berikut:

§ Financial
· Financial Accounting (FI)
· Controlling (CO)
· Investment Management (IM)
· Treasury (TR)
· Enterprise Controlling (EC)

§ Logistics
· Logistics Execution (LE)
· Sales and Distribution (SD)
· Materials Management (MM)
· Plant Maintenance (PM)
· Production Planning and Control (PP)
· Logistics - General (LO)
· Quality Management (QM)
· Project System (PS)
· Customer Service (CS)
· Real Estate Management (Industry Solution)

§ Human Resources
· Personnel Management (PA)
· Personnel Time Management (PT)
· Payroll (PY)
· Training and Event Management (PE)
· Organizational Management
· Travel Management (TV)

Setiap modul R/3 mendukung fungsi-fungsi manajemen
tertentu. Penjelasan masing-masing modul adalah
sebagai berikut:

A. Financial
1. FI-Financial Accounting
Software bisnis SAP ditujukan untuk menyediakan
pengukuran secara kontinu terhadap profitabilitas
perusahaan. Modul FI juga mengukur kinerja keuangan
perusahaan, berdasarkan pada data transaksi intenal
maupun eksternal.
Modul FI menyediakan dokumen keuangan yang mampu
melacak (mengaudit) setiap angka yang terdapat dalam
suatu laporan keuangan hingga ke data transaksi
awalnya.

2. CO-Controlling
Fungsi dari modul CO adalah untuk mendukung empat
kegiatan operasional:
· Pengendalian capital investment
· Pengendalian aktivitas keuangan perusahaan,
memonitor dan merencanakan pembayaran
· Pengendalian pendanaan terhadap procurement,
pengadaan dan penggunaan dana di setiap area
· Pengendalian biaya dan profit berdasarkan semua
aktivitas perusahaan

3. IM- Investment Management
Fungsi dari modul IM ini overlapping dengan fungsi
yang dijalankan oleh modul TR, namun modul IM lebih
spesifik ditujukan untuk menganalisis kebijakan
investasi jangka panjang dan fixed assets dari
perusahaan dan membantu manajemen dalam membuat
keputusan.

4. EC-Enterprise Controlling
Tujuan dari modul EC adalah untuk memberikan akses
bagi Enterprise Controller kepada Information
Warehouse mengenai hal-hal berikut:
· Kondisi keuangan perusahaan
· Hasil dari perencanaan dan pengendalian perusahaan
· Investasi
· Maintenance dari aset perusahaan
· Akuisisi dan pengembangan SDM perusahaan
· Kondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan, seperti ukuran pasar, market share,
competitor performance
· Faktor-faktor struktural dari proses bisnis, seperti
struktur produksi, struktur biaya, financial
accounting dan profitability analysis.

5. TR-Treasury
Modul TR berfungsi untuk mengintegrasikan antara cash
management dan cash forecasting dengan aktivitas
logistik dan transaksi keuangan.


B. Logistics
1. LE-Logistics Execution
Modul LO juga merupakan modul yang terintegrasi dengan
modul yang lainnya, yaitu modul PP, EC, SD, MM, PM dan
QM. Pada intinya, modul ini fokus pada pengaturan
logistik dari masa purchasing hingga distribusi. Dari
purchase requisition, good receipt hingga delivery.

2. SD-Sales Distribution
Desain dari modul SD ditekankan kepada penggunaan
strategi penjualan yang sensitif terhadap perubahan
yang terjadi di pasar. Prioritas utama dari penggunaan
modul ini adalah untuk membuat struktur data yang
mampu merekam, menganalisis, dan mengontrol aktivitas
untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dan
menghasilkan profit yang layak dalam periode akuntansi
yang akan datang.

3. MM-Materials Management
Fungsi utama dari modul MM adalah untuk membantu
manajemen dalam aktivitas sehari-hari dalam tipe
bisnis apapun yang memerlukan konsumsi material,
termasuk energi dan servis.

4. PP-Production Planning
Modul PP ini didasarkan pada pendekatan klasik
Materials Requirement Planning (MRP II), dan dengan
demikian menjalankan fungsi yang serupa dengan MRP II
dalam merencanakan dan mengendalikan jalannya material
sampai kepada proses delivery produk.

5. PM-Plant Maintenance
Modul PM berfungsi untuk mendukung dan mengontrol
pemeliharaan peralatan dan bangunan secara efektif,
mengatur data perawatan, dan mengintegrasikan data
komponen peralatan dengan aktivitas operasional yang
sedang berjalan.

6. QM-Quality Management
Modul QM terintegrasi dengan modul PP-PI Production
Planning for Process Industries. Salah satu fungsi
dari modul QM adalah untuk menyediakan master data
yang dibutuhkan berdasarkan rekomendasi dari ISO-9000
series.

7. PS-Project System
Modul PS dikonsentrasikan untuk mendukung
kegiatan-kegiatan berikut ini:
· Perencanaan pendahuluan terhadap waktu dan value
· Perencanaan detail dengan menggunakan perencanaan
cost element atau unit costing dan menetapkan waktu
kritis, pendeskripsian aktivitas dan penjadwalan
· Koordinasi dari resources melalui otomasi permintaan
material, manajemen inventori, network planning dari
orang, kapasitas, material, operating resources dan
servis
· Monitoring terhadap material, kapasitas dan dana
selama proyek berjalan
· Penutupan proyek dengan analisis hasil dan perbaikan


C. Human Resources
Berfungsi untuk:
· Memudahkan melaksanakan manajemen yang efektif dan
tepat waktu terhadap salary, benefit dan biaya yang
berkaitan dengan SDM perusahaan
· Melindungi data personalia dari pihak luar
Membangun sistem rekruitmen dan pembangunan SDM yang
efisien melalui manajemen karir

SAP Architecture & SAP Version Development

SAP Architecture & SAP Version DevelopmentSAP's products focus on ERP, which it helped to pioneer. The company's main product is MySAP ERP. The name of its predecessor, SAP R/3 give a clue to its functionality: the "R" stands for realtime data processing and the number 3 relates to a 3-tier architecture: database, application server and client (SAPgui). R/2, which ran on a Mainframe architecture, was the first SAP version.

modul_functional_sap_r/3.html">Other major product offerings include Advanced Planner and Optimizer (APO), Business Information Warehouse (BW), Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM), Supplier Relationship Management (SRM), Human Resource Management Systems (HRMS), Product Lifecycle Management (PLM), Exchange
Infrastructure (XI), Enterprise Portal (EP) and SAP Knowledge Warehouse (KW).

The APO name has been retired and rolled into SCM. The BW name (Business Warehouse) has now been rolled into the SAP NetWeaver BI (Business Intelligence) suite and functions as the reporting module.

The company also offers a new technology platform, named SAP NetWeaver. While its original products are typically used by Fortune 500 companies, SAP is now also actively targeting small and medium sized enterprises (SME) with its SAP Business One and SAP All-in-One.

Reportedly, there are over 100,800 SAP installations at more than 28,000
companies. SAP products are used by over 12 million people in more than 120 countries.

SAP sendiri memiliki 3 jenis produk:

- My SAP Business Suite atau yang lebih dikenal dengan nama R/3.
Merupakan produk utama dan pertama dari SAP. Sudah memiliki ratusan
customer yang merupakan korporasi di seluruh dunia.
Merupakan full customise system, menggunakan bahasa pemrograman sendiri
(ABAP).
Untuk mengimplementasikan produk yang satu ini, anda perlu meluangkan
investasi min US$ 500.000, waktu implementasi min
1 thn, serta team IT yang solid dan capable.
Ilustrasinya: Anda ingin membuat rumah, disediakan tanahnya, bahan
bangunan, arsitek, kontraktor, buruh, tapi design & perencanaan
silahkan anda develop dan rundingkan sendiri dengan resources yang anda
miliki.

- My SAP All-in-One, atau A1, merupakan turunan dari R/3 yang sudah memiliki
best practice dari industri vertical tertentu (mis: trading,
distribusi, manufacture, building management, etc.)
Sama seperti R/3 merupakan full customise system juga, akan tetapi sudah
ada rangka best practice-nya. Programming language: ABAP.
Untuk mengimplementasikan produk yg satu ini, persiapkan investasi sebesar
min US$ 150.000, dengan waktu implementasi min 6 bln, serta
team IT yg solid & capable.
Ilustrasinya: Kerangka dan design rumah sudah ada, tinggal anda customise
sesuai keinginan anda.

- My SAP Business One atau B1, merupakan produk paling ekonomis dari SAP.
Dengan general modul yg bisa dipergunakan di semua jenis perusahaan, B1
memiliki keunggulan dengan adanya fondasi yang kuat, ditopang
oleh flexibilitas program mengikuti business proses dari customer
menggunakan Add On modul.
Investasinya berkisar dari US$ 30.000 - 100.000 dengan waktu implementasi
mulai 20 man days.
Ilustrasi: bangunan rumah sudah ada, tinggal pilih interior, warna cat,
dekorasi dll.

Sejarah dan evolusi ABAP dan tantangan untuk menguasainya

Apakah ABAP?
ABAP (Advance Business Application Programming) adalah bahasa
pemrograman yang dibuat oleh SAP untuk digunakan dalam pengembangan
aplikasi komersial di linkungan sistem SAP.

Proses pengembangan menggunakan ABAP akhir-akhir ini mengalamai
evolusi dan dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Pada masa-masa awal SAP berdiri (1970an), ABAP singkatan dari
bahasa
jerman "Algemeiner Berichts-Aufbereitungs Prozessor" yang artinya
dalam bahasa inggris: "Generic report generation processor". ABAP
pada
masa ini masih diimplementasikan menggunakan bahas macro assembler
yang berjalan di system R/2 dan pada umumnya diperuntukan untuk
membuat report.
• Pada pertengahan tahun 1980 an, ABAP menjadi bahasa penerjemah
(Interpreter language). Dan hal tersebut menjadi bagian dari system
R/2, yang sangat berguna digunakan untuk mebuat program aplikasi
bisnis yang menggunakan program dialog-controlled transaction.
• Awal tahun 1990an SAP R/3 lahir, dan ABAP menjadi ABAP/4 atau
Advance Business Application Programming, sebuah pemrograman generasi
ke 4 (4GL). Jauh dari hanya sekedar "add on" di sistem R/3, ABAP/4
sekarang sudah menjadi dasar teknis dan software untuk keseluruhan
sistem SAP. Sebagai bagian dari sistem "core" nya yang dibuat dengan
bahasa C, semua modul aplikasi dan komponen sistem basis R/3 bahkan
"development environtment" sudah dibuat menggunakan bahasa ABAP/4.
• Pada penghujung tahun 1990an, lahir ABAP extention yang dikenal
dengan ABAP Objects. Sejak saat itu nama ABAP digunakan tanpa
menggunakan "/4". ABAP Objects adalah ekstensi program berorientasi
object (OOP) yang mengimplementasikan semua konsep-konsep penting
dari
paradigm pemrograman berorientasi object ini seperti: encapsulation,
inheritance dan polymorphism.
• Pada awal 2000an, program ABAP sudah dibuat Unicode-compatible
untuk
mengoptimalkan dukungan internasionalisasi sistem SAP.
• Dengen memposisikan platform teknologi SAP yang baru yang dikenal
dengan nama "SAP Netweaver", ABAP menjadi pemrograman "interface"
dari
SAP Netweaver Application Server atau ABAP AS, yang mana menggantikan
versi awal dari sistem basis SAP yang dikenal lebih dahulu yaitu SAP
Web Application Server atau SAP WAS. ABAP AS adalah infrasturktur
yang sangat efisien, tangguh dan dapat dikembangkan (scalable ) dan
tersedia didalam SAP Netweaver bersama-sama dengan versi JAVA AS.
Kedua versi tersebut masing-masing bisa di call satu sama lain
sehingga secara default terhubung. Untuk menggunakan ABAP diperlukan
sistem SAP Netweaver application server ABAP (ABAP AS).
Mempelajari pemrogrman ABAP adalah langkah awal menguasai teknologi
sistem SAP yang merupakan software ERP terbesar di dunia. Saat ini
tenaga-tenaga ahli yang menjadi konsultan SAP masih terlalu sedikit
dengan kebutuhan pasar yang meningkat tiap tahunnya. Sedangkan untuk
terjun langsung sangatlah sulit karena keterbatasan sistem untuk
belajar dan berlatih.
Kebutuhan akan tenaga kerja yang menguasai sistem SAP saat ini
khususnya untuk proyek-proyek implementasi SAP di Indonesia saat ini
masih didominasi dari India atau Negara asia lainnya seperti Cina,
Singapura dan Malaysia.

Sebagai professional yang sudah lebih dari 13 tahun berkecimpung di
proyek-proyek implementasi SAP saya tergerak untuk berbuat sesuatu,
atas dorongan rekan-rekan di Komputer & Teknologi, kami memberanikan
diri untuk memperkenalkan belajar teknologi SAP dengan murah meriah.
Dengan dukungan teknologi "alakadarnya", kami membuka pelatihan ABAP
online melalui internet, dan Alhamdulillah saat ini sudah lebih dari
lima angkatan dihasilkan, dan beberapa dari lulusan sudah diserap
pasar tenaga kerja. Hingga saat ini saya dan rekan-rekan di Komputer
&
Teknologi tidak ada satupun yang dibayar atau mengambil keuntungan
pribadi.

Pelatihan yang saat ini dilaksanakan oleh Komputer & Teknologi:
SAP Technology:
• BC400 - ABAP Workbench – Introduction to ABAP Programming
• BC430 – ABAP Dictionary
• BC402 – ABAP Advance techniques

SAP Business Functional
• AC010 – Business process in Financial Accounting
• LO100 – SAP Plant Maintenance - Introduction


Last but not least, saya menghimbau rekan-rekan di dunia IT Indonesia
untuk sama-sama membangun SDM Indonesia dari sisi manapun anda bisa,
semoga usaha kita ini diridhai Allah SWT. Amin